Thursday, February 5, 2009

Life Art

Andai nasib itu manusia, akan kutantang ia untuk berduel, kuangkat kerah bajunya dan kuberi dia bogem mentah dimukanya, dan lengkaplah sudah gelarku sebagai pengecut sejati yang melawan nasib dengan emosi. namun aku pernah mendengar, bahwa jika ia dilawan dengan permainan catur, dikecoh dengan strategi bijak, dan diikuti irama alur ketentuannya dengan kepala dingin sehingga mencapai batas tertentu, ia akan mengangkat topi pada sang pejuang ini layaknya ia akan menghormati duke dan conrad Inggris abad pertengahan, dan itulah cara sang pemberani.

5 comments:

Anonymous said...

hemmm sebuah pembelajaran nih..

Selamat Datang.... said...

"Andai nasib itu manusia, akan kutantang ia untuk berduel, kuangkat kerah bajunya dan kuberi dia bogem mentah dimukanya"
wehehehe... sabar-sabar...
jo langsung bogem-bogem ngono je..
di sikapi sing apik gih...
mase-mase

Selamat Datang.... said...

"Andai nasib itu manusia, akan kutantang ia untuk berduel, kuangkat kerah bajunya dan kuberi dia bogem mentah dimukanya"
wehehehe... sabar-sabar...
jo langsung bogem-bogem ngono je..
di sikapi sing apik gih...
mase-mase

Selamat Datang.... said...

wehehehe...
mase mbogem-mbogem ik...
semangat ya...
menawi sedoyo disikapi kanti saae, mesti hasile gih sae...

Anonymous said...

Two thumb for you bro...keep it up..